Rabu, 05 Februari 2025

Rukun Islam

 


Pengertian Rukun Islam 

Rukun Islam adalah tiang agama bagi setiap muslim dan menjadi prinsip dasar untuk setiap muslim. 5 Rukun Islam tersebut yakni mengucap 2 kalimat syahadat, menunaikan sholat, berpuasa dibulan Ramadhan,membayar zakat dan pergi haji bagi yang mampu.


Kelima hal ini harus dilakukan oleh setiap muslim tanpa terkecuali karena inilah pondasi agama Islam dan sebagai petunjuk bagi semua umat muslim.


5 Rukun Islam ini wajib dijalani dan tidak boleh dilanggar.


Hadis yang menjadi dalil dari Rukun Islam adalah :

1. Syahadat

Bersyahadat adalah sebuah bentuk pengakuan dari setiap umat muslim yang menjadi hal yang paling utama dalam menjadi muslim. Kalimat syahadat adalah bentuk ketauhidan dan bentuk penerimaan ajaran Rasulullah sebagai utusan Allah.


Syahat juga memiliki makna bukti awal keimanan seseorang terhadap Islam dan harus bermuara di hati dan juga pembuktiannya yang terwujud pada realitas sikap, perilaku dan perbuatan.


Dalil syahadat adalah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:


﴿شَهِدَ اللهُ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ وَالْمَلَائِكَةُ وَأُولُو الْعِلْمِ قَائِمًا بِالْقِسْطِ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ﴾


“Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Ali Imran [3]: 18)



عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَالْحَجِّ وَصَوْمِ رَمَضَانَ


Dari Ibnu Umar Radhiyallahu ‘anhuma, dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Islam dibangun di atas lima (tonggak): Syahadat Laa ilaaha illa Allah dan (syahadat) Muhammad Rasulullah, menegakkan shalat, membayar zakat, hajji, dan puasa Ramadhan”. [HR Bukhari, no. 8].

2. Sholat

Sholat adalah ibadah yang utama setiap umat muslim. Sholat yang wajib ada 5, dinamakan Sholat Fardu, yakni Subuh, Zuhur, Ashar, Magrib dan Isya.


Makna Sholat adalah media berkomunikasi dengan Allah, ketika sholat setiap umat muslim meminta doa ini adalah bentuk kepatuhan kepada sang pencipta.


Perintah sholat ada didalam Al Quran QS. Al-Ankabut ayat 45.


اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ ۖ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ


Artinya: “Bacalah Kitab (Al-Qur’an) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan laksanakanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (shalat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”


Selain 5 Sholat fardu, ada juga sholat yang tak kalah penting seperti Sholat Tahajjud, Sholat Tarawih ketika bulan puasa dan banyak lagi sholat lainnya.


3. Puasa

Puasa adalah menahan lapar dan haus mulai dari azan Subuh sampai azan Magrib. Puasa merupakan bentuk ketaqwaan setiap umat Muslim kepada Allah.


Ketika berpuasa, selain menahan lapar dan dahaga, setiap muslim juga harus menahan hawa nafsu, syahwat, menahan amarah dan hal hal yang membatalkan lainnya.


Makna berpuasa melatih diri agar selalu melakukan hal hal baik dan belajar untuk mengendalikan diri bagi setiap muslim.


Kewajiban berpuasa ada didalam Surat Al Baqarah Ayat 183


يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ – ١٨٣


Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,”

4. Zakat

Zakat adalah memberikan harta untuk membayar zakat kepada orang orang yang berhak.


Berzakat dapat dimaknai dengan membantu orang orang yang tidak mampu agar dapat mengurangi kesenjangan sosial yang terjadi antara si miskin dan si kaya.


Kewajiban menunaikan zakat terdapat didalam Surah Al Baqarah ayat 43 yang berbunyi:


وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَ وَارْكَعُوْا مَعَ الرّٰكِعِيْنَ


Artinya: Tegakkanlah sholat, tunaikanlah zakat dan rukuklah bersama orang-orang yang rukuk

5. Haji

Haji adalah ibadah yang dilakukan setiap setahun sekali oleh setiap umat muslim yang mampu untuk menjalaninya.


Haji sendiri dilakukan di kota Makkah, Arab Saudi dengan mengikuti rukun rukun haji yang sudah ditentukan.


Wajib hukumnya bagi setiap umat Muslim yang sudah mampu untuk berhaji.


Makna berhaji adalah pergi untuk menuju Allah dan bentuk pengorbanan setiap muslim serta syukur kepada Allah.


Ibadah haji diwajibkan dengan dalil Surat Ali Imran Ayat 97

وَلِلَّهِ عَلَى ٱلنَّاسِ حِجُّ ٱلْبَيْتِ مَنِ ٱسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا ۚ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَنِىٌّ عَنِ ٱلْعَٰلَمِينَ


Artinya: Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan suatu apapun) dari semesta alam.” (QS Ali Imran: 97)


sumber:https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-6920174/rukun-islam-ada-5-apa-saja-berikut-penjelasannya

Bulan Ramadhan

 


Bulan Ramadhan adalah bulan yang memiliki makna dan keistimewaan tersendiri bagi umat Islam di seluruh dunia. Setiap tahun, umat Islam menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadan sebagai salah satu dari lima rukun Islam. Namun, bulan Ramadhan memiliki perbedaan signifikan dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya. Berikut adalah beberapa perbedaan antara bulan Ramadhan dan bulan-bulan lainnya.


Perbedaan Bulan Ramadhan Dengan Bulan Lainnya 


•Bulan Suci

Bulan Ramadhan dianggap sebagai bulan suci dalam agama Islam. Di dalamnya terdapat malam Lailatul Qadr, yang dianggap sebagai malam yang penuh berkah dan keutamaan. Selama bulan Ramadhan, umat Islam dianjurkan untuk meningkatkan ibadah, membaca Al-Quran, berdoa, dan melakukan amal kebajikan secara lebih intensif.


•Puasa

puasa adalah perbedaan paling mencolok antara bulan Ramadhan dan bulan-bulan lainnya. Selama bulan Ramadhan, umat Islam diharuskan untuk menahan diri dari makan, minum, dan mengendalikan diri mulai dari fajar hingga matahari terbenam. Hal ini dikarenakan puasa di bulan Ramadhan memiliki makna spiritual yang mendalam, di mana umat Islam berusaha memperkuat hubungan mereka dengan Allah serta mengendalikan hawa nafsu.


•Ibadah Malam


Selain berpuasa, umat Muslim juga dianjurkan untuk melakukan ibadah malam, yang dikenal sebagai tarawih. Tarawih dilakukan setelah sholat Isya' dan berlangsung di masjid. Ibadah ini melibatkan seluruh umat untuk membaca Al-Quran secara berjamaah dan dilakukan setiap malam selama bulan Ramadhan. Tarawih memberikan kesempatan kepada umat Muslim untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mendapatkan pahala yang besar.


•Pengampunan dan Rezeki 


Bulan Ramadhan juga dianggap sebagai bulan di mana pintu-pintu pengampunan terbuka lebar. Umat Islam berharap untuk mendapatkan pengampunan dari Allah atas dosa-dosa mereka selama mereka berusaha memperbaiki diri selama bulan ini. Selain itu, umat Islam juga berharap mendapatkan rezeki dan keberkahan yang melimpah di bulan suci Ramadhan.


•Solidaritas dan Kebaikan 


Bulan Ramadan dikenal sebagai bulan kebaikan dan solidaritas pula. Selama bulan ini, umat Islam lebih cenderung untuk memberikan sedekah, membantu orang-orang yang membutuhkan, dan berbagi makanan dengan orang lain. Pada bulan Ramadhan, umat Islam harus lebih sadar akan pentingnya berbagi rezeki dan menunjukkan empati terhadap sesama.


Bulan Ramadhan memiliki perbedaan yang signifikan dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya. Selain menjadi bulan puasa, bulan ini juga mengandung makna spiritual yang mendalam, peluang untuk meningkatkan ibadah, dan kesempatan untuk mendapatkan berkah melimpah.


sumber:https://baznas.go.id/artikel/baca/Bulan-Ramadhan-dan-Bulan-Lainnya:-Perbedaan-dan-Maknanya/199

Rukun Iman Ada 6, Ini Penjelasan yang Wajib Diketahui Muslim

 


Islam mengenal adanya rukun iman yang wajib diimani dan diketahui setiap pemeluknya. Rukun iman ada 6.

Pengertian 

iman adalah keyakinan dalam hati, perkataan di lisan, amalan dengan anggota badan. Keimanan seorang hamba bisa bertambah dan berkurang, atau bahkan bisa saja hilang tak tersisa. Hal tersebut sesuai dengan apa yang dia lakukan.


Apabila ia sering beribadah maka keimanannya akan bertambah. Sebaliknya, apabila dia jarang untuk beribadah dan mengingat-Nya, maka hatinya akan rusak dan keimanan tersebut akan hilang.

Allah SWT berfirman dalam surah Al-Anfal ayat 2-4, yang artinya,

"Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah mereka yang jika disebut nama Allah) gemetar hatinya dan jika dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhannya mereka bertawakal. (yaitu) orang-orang yang melaksanakan salat dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang benar-benar beriman. Bagi mereka derajat (tinggi) di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezeki yang mulia."


Rukun Iman Ada Apa Saja?

1. Iman kepada Allah SWT 

Sebagai orang yang mengaku agamanya adalah Islam, maka orang tersebut harus meyakini bahwasannya Allah SWT itu adalah Esa dan tiada sekutu bagi-Nya.

2. Iman kepada Malaikat 

Rukun iman selanjutnya adalah percaya adanya malaikat. Malaikat merupakan ciptaan Allah SWT dari cahaya yang selalu mengerjakan apa yang diperintahkan-Nya.

3. Iman kepada Kitab

Umat Islam juga diwajibkan untuk mengimani adanya kitab yang turun sebelum Al-Qur'an sebagai pedoman dari-Nya untuk umat manusia. Kitab-kitab tersebut adalah Zabur, Taurat, Injil, dan Al-Qur'an, seperti dijelaskan Aris Abi Syaifullah dalam buku yang berjudul Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.

4. Iman kepada Rasul

Rukun iman selanjutnya adalah mengimani bahwa Allah SWT juga mengutus manusia-manusia pilihan, yang disebut dengan rasul, untuk membawa ajaran dari-Nya agar umat manusia selamat dari kesesatan dan kembali menuju kebenaran.

5. Iman kepada Hari Akhir 

Masih dari sumber yang sama, rukun iman kelima adalah beriman adanya hari akhir. Hari tersebut adalah hari dihancurkannya dunia seisinya dan hari saat semua manusia akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang telah ia perbuat selama hidup di dunia.

6. Iman kepada Qada dan Qadar 

Beriman kepada takdir Allah SWT juga merupakan salah satu rukun iman umat Islam. Hal ini sesuai dengan surah Al-Qamar ayat 49 berikut ini,

اِنَّا كُلَّ شَيْءٍ خَلَقْنٰهُ بِقَدَرٍ


Artinya: "Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu sesuai dengan ukuran."


Qada adalah ketetapan Allah SWT sejak sebelum penciptaan alam semesta (zaman azali), sedangkan qadar adalah perwujudan ketetapan Allah SWT (qada) yang disebut takdir.


sumber:https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-6917963/rukun-iman-ada-6-ini-penjelasan-yang-wajib-diketahui-muslim

Maulid nabi

 


Maulid Nabi Muhammad SAW adalah peringatan yang dirayakan umat Islam setiap 12 Rabiul Awal, bulan ketiga dalam kalender Hijriah. Peringatan ini merujuk pada hari kelahiran Nabi Muhammad SAW yang lahir di kota Makkah pada tahun gajah, tepatnya tahun 570 Masehi.

Maulid Nabi Muhammad SAW biasanya diisi dengan berbagai acara keagamaan, seperti pembacaan sholawat, ceramah, dan kegiatan sosial, yang bertujuan untuk mengenang kelahiran serta perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam menyebarkan agama Islam.
Di Indonesia, maulid Nabi Muhammad SAW menjadi tradisi besar yang dirayakan dengan penuh kemeriahan di berbagai daerah. Selain mempererat tali persaudaraan antar umat, maulid Nabi Muhammad SAW juga menjadi sarana untuk meningkatkan keimanan dan kecintaan kepada Rasulullah SAW.

sumber:https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-7541942/apa-itu-maulid-nabi-muhammad-ini-sejarah-hingga-tujuannya

Rabu, 22 Januari 2025

Idhul Fitri


 Hari raya Idul Fitri adalah salah satu hari besar umat Islam yang dirayakan setiap tahun setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan. Momen ini menjadi saat yang ditunggu-tunggu, karena selain sebagai tanda kemenangan, Idul Fitri juga menjadi waktu untuk mempererat silaturahmi dan saling memaafkan.

Dalam penentuan Hari Raya Idul Fitri, umat Islam Indonesia biasanya menentukan hari raya Idul Fitri melalui sidang isbat yang dilakukan oleh Kemenag RI. Hal ini dikarenakan hari raya Idul Fitri dirayakan pada bulan Syawal, bulan yang hadir setelah Bulan Ramadan.


Sejarah Hari Raya Idhul Fitri Pertama Kali

Mengutip dari buku Adat Bersendi Syara Syara Bersendi Kitabullah yang disusun oleh Mukhtar Latif dkk., sebelum datangnya ajaran Islam, masyarakat Arab Jahiliyah memiliki dua hari raya yang disebut dengan Nairuz dan Mahrajan, yang dipenuhi dengan pesta dan kemeriahan.


Setelah turunnya ajaran Islam, Nabi Muhammad SAW menggantikan kedua perayaan tersebut dengan Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha, sebagaimana yang dijelaskan dalam hadits:

"Sesungguhnya Allah mengganti kedua hari raya itu dengan hari raya yang lebih baik, yakni Idul Fitri dan Idul Adha." (HR Abu Dawud dan An-Nasai).


Menurut Ensiklopedia Islam, Hari Raya Idul Fitri pertama kali dirayakan umat Islam setelah kemenangan mereka dalam Perang Badar pada Ramadan tahun ke-2 Hijriyah. Pada saat itu, pasukan Muslim yang berjumlah 319 orang berhasil mengalahkan 1.000 tentara kafir Quraisy. Momen kemenangan ini menjadi sangat istimewa, tidak hanya sebagai perayaan kemenangan fisik, tetapi juga sebagai simbol keberhasilan umat Islam menaklukkan hawa nafsu selama bulan Ramadan.


Kata-kata yang sering kita dengar seperti "Minal 'Aidin wal Faizin" berasal dari doa kemenangan yang dipanjatkan pada saat itu. Doa ini berbunyi: "Allahummaj' alna minal 'aidin wal faizin", yang berarti, "Ya Allah, jadikanlah kami termasuk orang-orang yang kembali (kepada-Mu) dan meraih kemenangan."


Hari Raya Idul Fitri pertama kali dirayakan dalam kondisi yang penuh tantangan. Nabi Muhammad SAW bersama para sahabat melaksanakan Shalat Idul Adha meskipun mereka masih dalam kondisi luka-luka akibat perang.


Dalam sebuah riwayat disebutkan, Rasulullah SAW bahkan bersandar kepada Bilal RA saat menyampaikan khutbah Idul Fitri. Momen ini juga menjadi ajang saling mengucapkan doa "Taqabbalallahu minna wa minkum", yang berarti "Semoga Allah menerima amal ibadah kita semua."


sumber:https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-7654604/idul-fitri-2025-dirayakan-bulan-apa-cek-waktunya-di-sini/amp

Malam Lailatul Qadar



Lailatul Qadar adalah malam yang dinanti-nantikan oleh seluruh umat muslim sedunia untuk mendapatkannya. Sebab pada malam itu, disebut sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan, yang memiliki tanda-tandanya, tata cara mendapatkan malam tersebut, hingga ciri orang yang mendapatkan malam itu.


Bisa diartikan juga sebagai salah satu malam yang sangat istimewa dalam agama Islam. Ini karena makna dari Lailatul Qadar sendiri adalah malam kemuliaan atau malam kebesaran. Malam ini juga mempunyai keutamaannya yang sangat besar, ditekankan dalam Al-Quran dan Hadits Rasulullah Saw.


Lailatul Qadar Adalah Malam Penuh Rahmat Dan Ampunan 


Lailatul Qadar terdiri dari dua kata yaitu lailah dan al qadr, yang secara bahasa lailah adalah hitam pekat atau malam. Sedangkan al qadr artinya adalah kemuliaan atau penetapan, yang secara bahasa adalah suatu malam kemuliaan atau malam penentuan.


Hal ini sebagaimana yang disebutkan dalam Surah Al Qadr ayat 1, artinya “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan,” (QS. Al Qadr: 1). Menurut tafsir Buya Hamka dalam Tafsir Al-Azhar, disebutkan bahwa Allah Swt adalah Tuhan sekalian alam yang telah menurunkan Al-Qur’an pertama kalinya kepada Nabi Saw pada Malam Lailatul Qadar atau malam kemuliaan.


Lailatul Qadar boleh juga diartikan sebagai malam penentuan ketetapan yang ditentukan pada waktu itu sebagai jalan atau petunjuk bagi umat manusia. Kemudian, bisa juga diartikan sebagai malam kemuliaan tertinggi yang dianugerahkan kepada Nabi Saw ketika malaikat Jibril menurunkan awal surah Al-Alaq di Gua Hira. Sehingga sejak saat malam itu, perikemanusiaan dicerahi oleh kemuliaan yang dikeluarkan dari kegelapan menuju cahaya Allah yang gemilang. 


Demikian penjelasan mengenai Malam Lailatul Qadar. Dapat disimpulkan bahwa Lailatul Qadar diartikan sebagai penentuan, yang dimulai dari penentuan garis pemisah di antara kufur dengan iman, jahiliyah dengan Islam, syirik dengan tauhid, dan sekaligus sebagai malam yang penuh makna dan keistimewaannya. Wallahu Alam Bishowab.


Islam menganjurkan kita untuk selalu beramal dengan penuh keikhlasan dan tanpa mengharapkan imbalan, sehingga berpotensi mendapatkan ganjaran pahala yang lebih besar di sisi Allah Swt. Maka dari itu, baik Infak maupun Sedekah sama-sama mempunyai nilai dan makna penting dalam kehidupan beragama.


sumber:https://baznas.go.id/artikel-show/Lailatul-Qadar-Adalah-Malam-yang-Dipenuhi-Rahmat-dan-Ampunan/422

Al-Qur'an


 Al-Qur'an adalah kitab suci agama Islam yang, menurut kepercayaan umat Muslim, diturunkan oleh Allah SWT kepada nabi terakhir Islam yaitu nabi Muhammad Saw, melalui Malaikat Jibril. Kitab ini terbagi ke dalam 114 surah (bab), dan setiap surahnya terbagi ke dalam beberapa ayat. Selain memiliki makna keagamaan, karya ini secara luas dianggap sebagai karya terbaik dalam sastra Arab dan telah memengaruhi bahasa Arab secara signifikan.


Umat Islam percaya bahwa Al-Qur'an difirmankan langsung oleh Allah SWT kepada nabi Muhammad melalui Malaikat Jibril, berangsur-angsur selama 22 tahun, 2 bulan, dan 22 hari, atau rata-rata selama 23 tahun, dimulai sejak tanggal 17 Ramadan, Umat Muslim menghormati Al-Qur'an sebagai sebuah mukjizat terbesar dari nabi Muhammad, sebagai salah satu tanda dari kenabian, dan merupakan puncak dari seluruh pesan suci (wahyu) yang diturunkan oleh Allah SWT sejak nabi Adam dan diakhiri dengan nabi Muhammad . Kata "Quran" disebutkan sebanyak 70 kali di dalam Al-Qur'an itu sendiri.


Menurut ahli sejarah,beberapa sahabat Nabi memiliki tanggung jawab menuliskan kembali wahyu Tuhan berdasarkan apa yang telah sahabat lain hafalkan. Setelah kematian nabi Muhammad Saw, para sahabat segera menyusun dan menuliskan kembali hafalan wahyu mereka. Penyusunan kembali Al-Qur'an ini diprakarsai oleh Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq atas usulan dari Umar bin Khattab dengan persetujuan para sahabat senior.


Al-Qur’an telah menjelaskan sendiri bahwasanya isi dari Al-Qur’an itu adalah sebuah petunjuk, terkadang juga dapat berisi cerita mengenai kisah bersejarah, dan menekankan pentingnya nilai-nilai moral. Al-Qur’an juga digunakan bersama dengan hadis untuk menentukan hukum Syari'ah dan yurisprudensi Islam (fiqih). Saat akan melaksanakan Salat, Al-Qur’an dibaca hanya dalam bahasa Arab saja. Beberapa pakar Barat pun ada yang mengapresiasi Al-Qur’an sebagai sebuah karya sastra bahasa Arab terbaik di dunia.


sumber:https://id.m.wikipedia.org/wiki/Al-Qur'an

Rukun Islam

  Pengertian Rukun Islam  Rukun Islam adalah tiang agama bagi setiap muslim dan menjadi prinsip dasar untuk setiap muslim. 5 Rukun Islam ter...