Hari raya Idul Fitri adalah salah satu hari besar umat Islam yang dirayakan setiap tahun setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan. Momen ini menjadi saat yang ditunggu-tunggu, karena selain sebagai tanda kemenangan, Idul Fitri juga menjadi waktu untuk mempererat silaturahmi dan saling memaafkan.
Dalam penentuan Hari Raya Idul Fitri, umat Islam Indonesia biasanya menentukan hari raya Idul Fitri melalui sidang isbat yang dilakukan oleh Kemenag RI. Hal ini dikarenakan hari raya Idul Fitri dirayakan pada bulan Syawal, bulan yang hadir setelah Bulan Ramadan.
Sejarah Hari Raya Idhul Fitri Pertama Kali
Mengutip dari buku Adat Bersendi Syara Syara Bersendi Kitabullah yang disusun oleh Mukhtar Latif dkk., sebelum datangnya ajaran Islam, masyarakat Arab Jahiliyah memiliki dua hari raya yang disebut dengan Nairuz dan Mahrajan, yang dipenuhi dengan pesta dan kemeriahan.
Setelah turunnya ajaran Islam, Nabi Muhammad SAW menggantikan kedua perayaan tersebut dengan Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha, sebagaimana yang dijelaskan dalam hadits:
"Sesungguhnya Allah mengganti kedua hari raya itu dengan hari raya yang lebih baik, yakni Idul Fitri dan Idul Adha." (HR Abu Dawud dan An-Nasai).
Menurut Ensiklopedia Islam, Hari Raya Idul Fitri pertama kali dirayakan umat Islam setelah kemenangan mereka dalam Perang Badar pada Ramadan tahun ke-2 Hijriyah. Pada saat itu, pasukan Muslim yang berjumlah 319 orang berhasil mengalahkan 1.000 tentara kafir Quraisy. Momen kemenangan ini menjadi sangat istimewa, tidak hanya sebagai perayaan kemenangan fisik, tetapi juga sebagai simbol keberhasilan umat Islam menaklukkan hawa nafsu selama bulan Ramadan.
Kata-kata yang sering kita dengar seperti "Minal 'Aidin wal Faizin" berasal dari doa kemenangan yang dipanjatkan pada saat itu. Doa ini berbunyi: "Allahummaj' alna minal 'aidin wal faizin", yang berarti, "Ya Allah, jadikanlah kami termasuk orang-orang yang kembali (kepada-Mu) dan meraih kemenangan."
Hari Raya Idul Fitri pertama kali dirayakan dalam kondisi yang penuh tantangan. Nabi Muhammad SAW bersama para sahabat melaksanakan Shalat Idul Adha meskipun mereka masih dalam kondisi luka-luka akibat perang.
Dalam sebuah riwayat disebutkan, Rasulullah SAW bahkan bersandar kepada Bilal RA saat menyampaikan khutbah Idul Fitri. Momen ini juga menjadi ajang saling mengucapkan doa "Taqabbalallahu minna wa minkum", yang berarti "Semoga Allah menerima amal ibadah kita semua."
sumber:https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-7654604/idul-fitri-2025-dirayakan-bulan-apa-cek-waktunya-di-sini/amp
kerenn banget
BalasHapuswow, sangat bermanfaat
BalasHapuswaww keren, makasih💗
BalasHapusgood 👍🏻
BalasHapuswoww sangat bermanfaat
BalasHapus